Technologue.id, Jakarta - Amazon Web Service (AWS) berkomitmen untuk menjalankan bisnisnya seefisien mungkin untuk mengurangi efek buruk terhadap lingkungan.
Seperti diketahui, era digital ditandai dengan semakin banyaknya jumlah data yang dihasilkan dan diproses setiap harinya, infrastruktur pusat data akan memainkan peran yang semakin penting pula terhadap pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga:
Diprotes Warga, Papan Nama "X" Dicopot dari Kantor Twitter
AWS sebagai perusahaan layanan cloud memahami pentingnya strategi efisiensi dan "teknologi hijau" untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan. Oleh karena itu, upaya dilakukan dalam membangun pusat data yang ramah lingkungan, strategi pengelolaan air dan pengurangan limbah di AWS.
Dalam pemaparan di sesi online media briefing, Ken Haig, AWS Head of Energy and Environment Policy for Asia Pacific and Japan mengungkap seputar efisiensi energi yang dilakukan perusahaan.
"AWS dapat menurunkan jejak karbon rata-rata beban kerja pusat data lokal hingga hampir 80% saat ini, dan hingga 96% setelah Amazon didukung dengan 100% energi terbarukan," menurut keterangan perusahaan dalam presentasi yang diungkap oleh Ken.
Selain itu, perusahaan juga menerangkan bahwa infrastruktur AWS hingga 5x lebih hemat energi daripada rata-rata pusat data dan sektor publik di Asia Pasifik.
Sekadar informasi, pada 2019, Amazon menjadi salah satu pemrakarsa dan pihak pertama yang menandatangani "The Climate Pledge." Melalui The Climate Pledge ini, Amazon bertekad untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2040.
Saat ini, The Climate Pledge memiliki lebih dari 400 penandatangan yang berasal dari 55 industri dan 38 negara. Di kawasan ASEAN, beberapa perusahaan yang telah menandatanganinya termasuk GoTo di Indonesia, Neuron, SAI, dan Terrascope di Singapura, serta VinFast di Vietnam.
The Climate Pledge mempertemukan perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia untuk mempercepat aksi nyata bersama, kolaborasi lintas sektor, serta perubahan yang bertanggung jawab. Para pihak yang menandatanganinya setuju untuk memberikan laporan secara berkala, menghilangkan jejak karbon, dan berkontribusi terhadap proyek-proyek netralisasi karbon yang dapat dipercaya.
AWS juga memanfaatkan inovasi dalam rangka meningkatkan efisiensi terlihat dari investasinya pada perangkat chip buatan AWS. Contohnya, instans Elastic Cloud Compute (EC2) berbasis chip Graviton3 kini menggunakan hingga 60% lebih sedikit energi untuk mencapai performa yang sama seperti instans lainnya dalam kelas yang sama.
Baca Juga:
Apple App Store Akhirnya Ganti Nama Twitter Jadi 'X'
Ketika model AI generatif diterapkan dalam skala besar, sebagian besar biayanya akan berasal dari dua beban kerja utama yakni menjalankan model dan melakukan inferensi. Chip AWS yang didesain khusus untuk machine learning, Inferentia, lebih efisien energi hingga 54% dan dapat memangkas biaya hingga 90% dibandingkan instans serupa.
Chip ini dioptimalkan khusus untuk penerapan AI generatif dalam skala besar dengan model yang mengandung ratusan miliar parameter.