Technologue.id, Jakarta - Pebble atau yang sebelumnya dikenal sebagai T2 Social akan tutup bulan depan. Kompetitior X tersebut mengaku hal ini terjadi karena persaingan dari rival yang cukup besar, serta penggunaan yang rendah.
"Saya pikir lanskap persaingan berkembang lebih cepat dari yang kita duga. Saya tidak berpikir bahwa banyak orang akan mencoba melakukan hal yang sama seperti ini," ungkap CEO Pebble, Gabor Cselle.
Baca Juga:
Merger Operator Seluler Harus Sehatkan Industri Telekomunikasi di Indonesia
Tercatat setelah Twitter yang kemudian berganti nama menjadi X diambil alih oleh Elon Musk dan membuat berbagai perubahan, membuat banyak platform-platform microblogging yang serupa bermunculan, seperti Bluesky, Mastodon, Spill, hingga Threads.
Menurut pandangan Pebble, orang-orang haus akan alternatif Twitter yang dapat dipercaya, aman, dan moderasi. Dari situ Pebble percaya pendekatan moderasi kepada masyarakat benar.
Sejak awal berdirinya Pebble hingga sekarang, platform ini telah mengalami banyak sekali perubahan dan peningkatan salah satunya perubahan nama. Namun, ternyata perubahan nama tersebut tidak lah memberi dampak yang positif.
Baca Juga:
Facebook Jadi Media Sosial yang Paling Banyak Ditemukan Konten Hoaks
Bahkan, pengguna aktif harian Pebble hanya mencapai sekitar 3.000 pengguna dari 20.000 pengguna yang terdaftar.
Dengan ditutupnya Pebble, para pengguna memiliki pilihan untuk menyimpan arsip Pebble mereka dalam bentuk file zip.