Technologue.id, Jakarta - CEO Activision Blizzard Bobby Kotick mengonfirmasi bahwa Microsoft menjual hak streaming game kepada Ubisoft. Ini dilakukan untuk "menangani kekhawatiran CMA", Otoritas Persaingan dan Pasar di Inggris.
Dalam sebuah pernyataan kepada karyawan Activision Blizzard, Kotick menyatakan, "Untuk mengatasi kekhawatiran CMA Inggris mengenai streaming cloud, Microsoft mengumumkan telah mengajukan permohonan merger baru di Inggris yang mencakup divestasi hak streaming cloud pada penutupan sehubungan dengan PC saat ini dan yang baru dan game konsol".
Baca Juga:
Teleskop Luar Angkasa Webb Tangkap Foto Nebula Cincin yang Menakjubkan
Ia mengatakan, perusahaan menyambut baik keputusan Microsoft untuk menandatangani perjanjian ini dan mengajukan permohonan baru ke CMA, yang diyakini Microsoft akan mengatasi kekhawatiran CMA.
Langkah ini dianggap sebagai suatu perubahan yang cukup besar. Kotick melanjutkan dengan menambahkan, "Bagi kami, tidak ada perubahan substansial". Ini benar-benar dilihat sebagai langkah untuk menyelesaikan kesepakatan dan langkah yang akan menenangkan CMA Inggris.
Microsoft telah meninjau kembali rencananya untuk usulan akuisisi Activision Blizzard, mengumumkan niatnya untuk menjual hak streaming judul-judul Activision Blizzard kepada Ubisoft, jika kesepakatan tersebut dilanjutkan.
Meskipun memenangkan kasusnya melawan Komisi Perdagangan Federal, badan pengatur AS untuk merger perusahaan, Microsoft masih harus mengatasi kekhawatiran Otoritas Persaingan dan Pasar (CMA) di Inggris, yang memblokir proposal akuisisi awal dengan alasan bahwa itu akan menciptakan monopoli di ruang cloud gaming.
Baca Juga:
Sasar Entry Level, Huawei Luncurkan Tablet Rasa PC MatePad 11.5
Dalam upaya untuk mengatasi kekhawatiran CMA, Microsoft mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan memperkenalkan "perjanjian efektif pada penutupan merger kami yang mentransfer hak streaming cloud untuk semua game PC dan konsol Activision Blizzard saat ini dan baru yang dirilis selama 15 tahun ke depan ke Ubisoft Entertainment SA.