Technologue.id, Jakarta - Kebijakan Uni Eropa terkait penggunaan konektor USB Type-C pada iPhone guna mengurangi sampah elektronik ditentang Apple. Raksasa teknologi tersebut beralasan kebijakan itu justru akan menghambat inovasi. Dikutip dari Gizchina (27/1/2020) Apple mengatakan "Kami percaya bahwa peraturan yang memaksa kesamaan konektor pengisi daya pada ponsel akan menghambat inovasi bukan malah mendorongnya. Ini akan membahayakan konsumen di Eropa dan ekonomi secara keseluruhan."
Baca Juga: Bos Alphabet: AI Harus Diatur
Menurut Apple, kebijakan untuk menggunakan konektor Type-C akan berdampak buruk bagi perusahaannya. Yang mana diketahui sebagian besar produk Apple menggunakan konektor Lightning walaupun beberapa produknya seperti Macbook dan iPad Pro menggunakan Type-C. Kebijakan ini juga menurut Apple justru akan menghasilkan lebih banyak limbah elektronik jika konektor lightning diberhentikan penggunaannya dan terpaksa dibuang. Pasalnya, Apple mengatakan sudah ada lebih dari satu miliar produk Apple dengan konektor Lightning yang sudah siap diedarkan.Baca Juga: Kembangkan Startup, Indonesia Punya Banyak Tantangan
Studi dari Copenhagen Economics yang diprakarsai Apple juga menyatakan konsumennya akan mengalami kerugian hingga mencapai 1,5 miliar Euro. Angka tersebut disebut Apple sangat jauh dari kata untung yang mana manfaat yang akan dirasakan lingkungan hanya senilai 13 juta Euro. Uni Eropa sendiri sudah menyusun rancangan undang-undang sejak 10 tahun lalu yang mengharuskan perangkat menggunakan konektor yang bisa digunakan semua perangkat. "Kami harap Komisi Eropa terus mencari solusi yang tidak akan membatasi kemampuan industri untuk berinovasi," tutup Apple.