Technologue.id, Jakarta - Pengiriman smartphone layar lipat mengalami peningkatan sebesar 25% dari tahun ke tahun. Menurut laporan firma analis TrendForce, pengiriman smartphone layar lipat diperkirakan mencapai 15,9 juta unit dalam setahun penuh di 2023.
Mengutip laman resminya (21/2/2024), pada tahun 2024, pengiriman smartphone lipat diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 17,7 juta unit, atau tumbuh sebesar 11%. Namun, tingkat pertumbuhan ini masih di bawah ekspektasi pasar, karena share segmen ini diperkirakan hanya akan melebihi 2% pada tahun 2025.
Baca Juga:
Apple Akan Rilis iPhone Layar Lipat di 2026?
TrendForce menyatakan perlambatan tingkat adopsi perangkat lipat terutama disebabkan oleh tingginya harga dan masalah daya tahannya.
Samsung melanjutkan dominasinya sebagai vendor smartphone lipat terkemuka dengan pangsa pasar 66%. Kesuksesan Samsung salah satunya karena kehadiran dua smartphone lipat terlarisnya, Galaxy Z Flip5 dan Galaxy Z Fold 5.
Meski masih mempertahankan posisinya, angka tersebut turun lebih dari 17 poin persentase dari nilai tahun 2022. Kondisi ini akan terus berlangsung seiring prediksi penurunan pangsa pasar perangkat lipat Samsung menjadi 60% pada tahun 2024.
Huawei berada di posisi kedua dengan pangsa pasar di bawah 12% berkat kuatnya permintaan perangkat lipatnya di pasar Tiongkok. TrendForce memperkirakan bahwa Huawei dapat menguasai lebih dari 20% pasar perangkat lipat pada tahun 2024.
Baca Juga:
Ponsel Lipat Samsung Berikutnya Diprediksi Lebih Tipis dan Punya Layar Lebar
Selanjutnya, Xiaomi berada di peringkat ketiga dalam hal pengiriman perangkat lipat dengan pangsa pasar 5,4%.
TrendForce mencatat bahwa perkembangan masa depan pasar ponsel lipat akan dipengaruhi oleh masalah biaya. Komponen utama seperti UTG dan engsel dapat diproduksi massal, sehingga bisa mengurangi biaya secara signifikan. Selain itu, peningkatan pengiriman panel lipat oleh produsen panel Tiongkok—yang menawarkan keunggulan harga dibandingkan pemasok Korea—diperkirakan akan semakin menurunkan harga ponsel lipat. Hal ini akan memungkinkan brand untuk menurunkan harga jual dan mempercepat tingkat penetrasi pasar.