Technologue.id, Jakarta - Activision dan Sledghammer Games umumkan kehadiran seri game Call of Duty (COD) terbaru, yaitu Call of Duty Vanguard. Seri ini jadi game first person shooter (fps) yang ambil latar cerita saat Perang Dunia II di wilayah Afrika Utara, Front Timur, Front Barat, dan Asia Pasifik.
Bukan kali ini saja, Activision pakai latar Perang Dunia Kedua di seri Call of Duty. Pada 2017 lalu, Activision juga rilis Call of Duty: WWII dengan latar kejadian yang sama. Bedanya, game Call of Duty Vanguard bakal bawa pemain ikuti jalan cerita di beberapa lokasi dan karakter yang beragam.
Pengumuman game ini disampaikan lewat video trailer berdurasi tiga menit. Pada video tersebut, dijelaskan bahwa pemain bakal terlibat dalam konflik dan ketegangan Perang Dunia Kedua dari sudut pandang empat tentara, yaitu Sersan Arthur Kingsley dari Batalion Inggris, Letnan Polina Petrova dari Uni Soviet, Kapten Wade Jackson dari Angkatan Laut AS, dan juga Letnan Lucas Riggs dari Batalion Australia.
Masing-masing dari karakter ini punya peran penting di medan perang, lalu nantinya bakal bikin organisasi bernama Task Force One.
Campaign Creative Director dari Sledgehammer Games, David Swenson, menjelaskan bahwa keempat karakter ini terinspirasi dari sosok nyata tentara hebat.
Selain bisa dimainkan di mode single-player, game ini juga bisa dimainkan multiplayer yang meliputi 20 peta (map), termasuk peta Champion Hill, yang bisa dimaninkan secara, duel, solo, atau dalam regu yang terdiri dari dua sampai tiga pemain. Selain itu, Pemain COD Vanguard nantinya juga bakal bisa jajal mode zombie buatan oleh studio game Black Ops Treyarch.