SHARE:
Technologue.id, Jakarta - Perusahaan raksasa asal China, Huawei, berkoar siap merilis teknologi 5G di wilayah Asia Tenggara. Keputusan strategis ini mengabaikan peringatan Amerika Serikat yang sempat ramai sejak Mei lalu. Sebelumnya Presiden Donald Trump telah memperingatkan bahwa peralatan Huawei dapat memungkinkan China memata-matai negara lain dan telah memblokir perusahaan-perusahaan Amerika menjual teknologinya ke perusahaan lain.
Baca Juga: Geber 5G, XL Makin Lengket dengan Huawei
Namun Huawei berkali-kali membantah tuduhan tersebut. Menurutnya, tuduhan itu muncul karena adanya kecemburuan teknologi. Huawei sendiri telah menghabiskan miliaran dolar untuk mengembangkan teknologi 5G sejak 2019. Dilansir dari Economictimes, Wakil presiden Huawei Edward Zhou pada KTT Asosiasi Asia Tenggara (ASEAN), mengatakan "China dan AS sekarang berada dalam perang dagang dan juga ada semacam perang teknologi yang sangat difokuskan Huawei pada saat ini". Zhou menambahkan, "Tidak ada masalah keamanan siber bagi kita. Tidak ada bukti bagi AS untuk mengatakan itu, Kami di sini untuk mendukung ASEAN dalam pengembangan 5G. Jutaan Orang menginginkan teknologi generasi baru untuk membantu bisnis, infrastruktur, transportasi dan bersaing secara global."Baca Juga: Huawei Incar Pasar Komputasi Statistik Berbasis AI
Teknologi 5G adalah generasi terbaru dari jaringan internet, yang menjanjikan kecepatan unduhan 10 hingga 20 kali lebih cepat daripada kecepatan internet yang tersedia sekarang dan kemungkinan akan diluncurkan pada awal tahun depan di beberapa negara.