Technologue.id, Jakarta – Di era berbasis teknologi ini setiap pelaku bisnis tentunya harus selalu mampu beradaptasi dengan perkembangan industri. Hal tersebut terkait dengan sebuah studi yang berlangsung pada Oktober hingga November 2016 dengan melibatkan ribuan pemimpin bisnis di 13 negara di Asia Pasifik, bertajuk The Microsoft Asia Digital Transformation: Enabling The Intelligent Enterprise. Adapun dalam hasil studi Microsoft mengungkap bahwa ada sebanyak 90 persen pemimpin bisnis di Indonesia menyakini kalau mereka perlu melakukan transformasi digital untuk dapat mendorong pertumbuhan perusahaan. Namun sayangnya, hanya 27% yang telah memiliki strategi transformasi digital menyeluruh. Sebanyak 51% sisanya masih merencanakan proses transformasi digital dan sebanyak 22% belum memiliki strategi apapun. “Organisasi yang tidak mampu beradptasi dengan perkembangan zaman nantinya akan menjadi kurang kompetitif,” ujar Andreas Diantoro, President Director, Microsoft Indonesia seperti yang dilansir Technologue.id dari siaran pers yang diterima Selasa kemarin (28/2/2017). Oleh karena itu, Microsoft lantas mendorong setiap organisasi untuk segera bertransformasi digital supaya dapat beradaptasi dengan perubahan, baik internal maupun internal. Dimana menurutnya, makna transformasi digital tersebut tentunya berbeda di setiap organisasi. Sedangkan bagi pihak Microsoft sendiri, didefinisikannya ke dalam empat pilar, yaitu dengan memprioritaskan pelanggan, memberdayakan karyawan, mengoptimalkan kegiatan operasional, dan melakukan transformasi produk dan model bisnis. Nah, lantas bagaimana para pemimpin bisnis di Indonesia dapat menjawab berbagai tantangan akan pilar-pilar transformasi digital tersebut, ada lima teknologi yang dirasa Microsoft kemudian mampu mendorong proses transformasi digital organisasi dalam kurun waktu 12 sampai 18 ke depannya. Pertama, adalah dengan mengaplikasikan sistem teknologi Internet of Things (IoT), semisal dengan mengintegrasikan jaringan sensor ke dalam berbagai perangkat untuk dapat digunakan dari jarak jauh, seperti gedung pintar, mobil pintar, dan perlengkapan rumah pintar. Kedua, Teknologi Wearable: Teknologi elektronik dan komputasi canggih yang diintegrasikan ke dalam pakaian, perangkat, atau tubuh, seperti jam tangan pintar. Ketiga, Artificial intelligence: Mesin-mesin atau peranti lunak cerdas yang sanggup belajar dan melakukan berbagai tugas secara independen, seperti robot, chatbots, dan mobil yang bisa berjalan sendiri. Sementara itu yang keempat, ialah komputasi kuantum. Dimana komputer masa depan yang menggunakan sistem komputasi berbeda untuk menyelesaikan persamaan data dengan lebih cepat. Dan terakhir, melalui Virtual/augmented/mixed reality yang memungkinkan Teknologi yang menggabungkan dunia maya dan dunia nyata ke dalam pengalaman yang tak terlupakan. BACA JUGA: Mau Kerja di Google, Apple, Atau Microsoft? Kuasai Dulu Skill Ini! Google dan Microsoft Sepakat Tendang Situs Pembajakan Demi Keamanan, Gmail Setop Dukungan Terhadap Javascript
Contact Information
Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260
We're Available 24/ 7. Call Now.
SHARE:
SHARE: