700.000 Aplikasi Dimusnahkan dari Play Store Selama 2017, Kenapa?

Technologue.id, Jakarta – Android, tak terkecuali, menjadi salah satu platform yang ditargetkan oleh para pembuat malware untuk disusupi. Malware-malware ini biasanya ditanamkan di dalam aplikasi yang nantinya akan diinstall, baik sengaja ataupun tidak oleh pengguna smartphone Android. Untuk mencegah dan menanggulangi tersebarnya aplikasi berisi malware ini di Play Store, Google telah berkomitmen menjadikan Play Store sebagai toko aplikasi yang aman dan nyaman bagi pengguna Android. Salah satu bukti nyata yang mereka lakukan adalah menghapus sebanyak 700.000 aplikasi yang masuk kategori "bad apps" dari Play Store selama kurun waktu 2017.

Dilansir dari Ubergizmo.com (31/01/2018), dalam postingan di blog resmi developernya, Google menuturkan bahwa pihaknya telah menurunkan sebanyak 700.000 aplikasi yang melanggar kebijakan yang telah ditetapkan di Play Store. Angka ini meningkat sebanyak 70 persen lebih bila dibandingkan dengan tahun 2016.

Alasan dihapusnya aplikasi-aplikasi ini disebabkan dari pelanggaran kebijakan yang telah diterapkan. Entah karena isi konten yang tidak sesuai, hingga adanya indikasi malware di dalam aplikasi-aplikasi tersebut. Sebenarnya proteksi bagi para pengguna Android ini telah dilakukan Google dengan banyak cara. Tidak hanya menghapus aplikasi yang telah beredar, Google juga mengambil tindakan preventif dengan mengidentifikasi dan menolak aplikasi berisi konten yang tidak sejalan dengan syarat dan kebijakan Google, sebelum mereka beredar bebas di Play Store.

Selain itu, raksasa teknologi ini juga mengklaim telah mengembangkan teknik pendeteksian baru yang dapat mendeteksi pelanggaran yang terjadi berulang kali. Pelanggaran yang paling banyak dilakukan adalah membuat duplikat aplikasi palsu dari aplikasi yang sedang populer. Berkat teknik ini sebanyak 100 juta developer nakal telah dicoret dari Play Store pada tahun 2017.

Contact Information