Technologue.id, Jakarta - Dugaan kebocoran data kembali terjadi. Kebocoran tersebut diduga berasal dari data milik Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Hal itu diungkapkan oleh Pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, melalui akun Twitter miliknya. Menurut Teguh, sebanyak 6,6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) telah dipasarkan hingga ratusan juta Rupiah melalui forum jual-beli hasil peretasan.
Disampaikan Teguh, data NPWP yang dipastikan bocor itu terbilang cukup lengkap, yakni mencakup nama, NIK, nomor KK, tanggal lahir, alamat, no hp, email dan lainnya. Database itu berukuran 2GB sebelum dikompres.
Baca Juga:
Hacker Curi 2,7 Miliar Data Pribadi, Bocorkan Nama hingga Alamat
Yang mengejutkan, sampel NPWP milik sejumlah pejabat negeri turut dibocorkan oleh pelaku yang menyebut dirinya sebagai Bjorka. Diantaranya Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan jajaran menteri lainnya.
Dari deskripsi yang ditampilkan, data tersebut berhasil diretas pada bulan September 2024.