SHARE:
Technologue.id, Jakarta - Kehadiran internet seluler generasi kelima (5G) begitu dinantikan jagat raya karena digadang-gadang membawa perubahan besar di segala lini. Teknologi internet 5G menjanjikan kecepatan unduhan 10 kali lebih cepat daripada kecepatan internet yang tersedia sekarang, latensi yang lebih rendah, dan jangkauan yang lebih luas.
Baca Juga: Komitmen Huawei Dorong Perkembangan Ekosistem 5G di Indonesia
Dengan keunggulan di atas, ada beberapa teknologi masa depan yang hanya bisa dikembangkan oleh jaringan 5G. "Ada beberapa aplikasi yang tidak bisa di support oleh 4G saat ini. Apa saja itu? Yaitu Advanced VR, Auto driving car, Telesurgery, dan Advanced smart city app," ungkap Muhammad Johan Arshad Bin Ahmad Mawawi, Technical Trainer of Huawei SP, saat acara 5G Open Mindset Cource, di Jakarta, Jumat (11/10/2019). Dijelaskan Johan, misalnya untuk Advanced VR memerlukan jaringan kecepatan tinggi hingga 1.4Gbps, yang tentu saja hanya bisa diakomodir oleh teknologi 5G. Seperti diketahui, jaringan 5G mampu mentransfer data hingga 10Gbps sehingga pengalaman menggunakan virtual reality bakal lebih mulus dan nyata. "VR sekarang masih suka ada delay atau perlambatan," ucapnya.Baca Juga: Huawei Incar Pasar Komputasi Statistik Berbasis AI
Selain itu, melakukan operasi dari jarak jauh juga bisa diterapkan berkat kehadiran 5G. Dengan koneksi 5G cepat dan stabil, dokter dipercaya mampu mengeksekusi jalannya operasi meski tidak berada dalam ruang operasi. 5G juga bisa digunakan untuk drone. Skenario yang Huawei gunakan adalah penggunaan drone di pertanian, memungkinkan para petani untuk menggunakan drone untuk menyemprotkan pestisida. Jaringan 5G juga bisa digunakan untuk mobil otonom atau smart city. Satu kesamaan pada mobil otonom dan smart city adalah keduanya memerlukan jaringan yang dapat mentransfer data dalam jumlah besar dengan tingkat latensi rendah. Jaringan 5G dianggap bisa memenuhi hal tersebut. "Dengan banyak keunggulan 5G, kita akan fokus mengembangkan aplikasi untuk use cases seperti smart farming, smart grid, dan waste management," tutur Johan.