Technologue.id, Jakarta - Butuh waktu kurang dari satu setengah hari bagi 404 karyawan SpaceX untuk menandatangani surat terbuka yang mengkritik CEO Elon Musk.
Petisi ini panen dukungan setelah diposting dan dibagikan oleh beberapa rekan kerja mereka dalam grup chat internal di Microsoft Teams serta satu daftar email.
Baca Juga:
SpaceX Bayar Rp3 Miliar Tutupi Kelakuan Bejat Elon Musk
Dilansir dari The Verge (17/6/2022), isi surat terbuka tersebut menegaskan bahwa perilaku Musk dalam beberapa minggu terakhir telah menjadi sumber rasa malu dan gangguan bagi perusahaan. Penulis surat menawarkan saran tentang cara SpaceX dapat menjauhkan diri dari kehadiran Musk di Twitter serta berbuat lebih baik untuk meminta pertanggungjawaban eksekutif yang melakukan pelecehan seksual.
Seorang karyawan yang membantu membuat surat itu mengklaim bahwa "sejumlah besar karyawan di sekelompok demografi dan tingkat membantu menulis surat itu." Karyawan diberi pilihan untuk menandatangani dokumen dengan mengikuti survei atau memindai QR Code.
Channel Teams terbesar tempat dokumen dibagikan memiliki sekitar 2.600 anggota, di mana sebagian besar diisi oleh divisi teknisi. Para penulis petisi memiliki rencana untuk mendistribusikan setumpuk salinan fisik surat itu di sekitar area produksi dan layanan makanan.
Baca JUga:
Elongate: Biar Bisa Mijat, Elon Musk Minta Pramugari SpaceX Kursus Pijat
Namun ada kekhawatiran bahwa memposting salinan surat itu akan dianggap sebagai pembentukan serikat pekerja dan kamera di gedung SpaceX akan mengungkapkan siapa yang mendistribusikannya. Sebelum landing page ditutup, para penulis melihat bahwa mereka mendapatkan sekitar 3.000 unique visitor ke situs mereka.
Hanya 32 jam setelah dibagikan, landing page internal untuk dokumen tersebut menjadi offline. Akibat membuat petisi ini, sekelompok karyawan pun dipecat karena keterlibatan mereka dalam menyusun dan membagikan surat itu.
Sebelumnya pada tahun 2017, perusahaan Musk lainnya, Tesla, memecat seorang karyawan karena mendistribusikan pamflet yang mendorong karyawan untuk membentuk serikat. Selain itu, pada bulan Mei tahun ini, Musk juga mentweet bahwa Tesla akan membentuk "departemen litigasi garis keras" untuk secara langsung memulai dan melaksanakan tuntutan hukum.