Technologue.id, Jakarta - Perkembangan Bitcoin di Indonesia telah melewati berbagai tantangan. Perkembangan harga Bitcoin sejak pertama kali dikenalkan hingga saat ini telah mengalami peningkatan yang signifikan dan terbilang fluktuatif. Harga Bitcoin pernah mencapai titik tertinggi di akhir tahun 2017 kemudian mengalami tren penurunan di sepanjang tahun 2018. Sebagai teknologi baru, Bitcoin menghadapi berbagai tantangan yang perlu dilalui sebelum dapat diterima secara luas. Tahun 2018 disebut-sebut sebagai ‘Musim Dingin’ bagi Bitcoin mengingat terjadinya penurunan harga Bitcoin. Namun startup Bitcoin wallet, Luno, optimis tahun 2019 Bitcoin akan kembali tumbuh ke arah yang lebih positif.
Baca Juga: Mau Investasi Bitcoin? Perhatikan 4 Hal Berikut
Claristy, Country Head of Growth Luno Indonesia mengatakan, "Perlu diketahui bahwa sebenarnya harga (price) dan nilai (value) adalah dua hal yang berbeda; price yang kita lihat sekarang ini murni dipengaruhi oleh permintaan, penawaran dan berita dunia, sementara value merupakan nilai kegunaan dari Bitcoin, semakin banyak orang dan perusahaan yang menggunakan Bitcoin atau teknologi yang mendukungnya maka value dari Bitcoin akan semakin tinggi.” “Selain itu perkembangan harga Bitcoin perlu dilihat dalam rentang waktu yang lebih panjang misalnya 5 atau 10 tahun, dari rentang waktu tersebut kita akan dapat melihat pertumbuhan harga Bitcoin tetap dalam tren peningkatan dan harga Bitcoin sekarang masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan harga 5 atau 10 tahun lalu.” tambah Claristy. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menurut Luno akan mendukung pertumbuhan Bitcoin yang lebih positif di tahun 2019 di Indonesia:Baca Juga: Mata Uang Virtual Diminati, Mayoritas untuk Investasi
- Regulasi Melalui Peraturan Menteri Perdagangan RI No.99/2018 tentang Kebijakan Umum Penyelenggara Perdagangan Berjangka Aset Kripto, Bitcoin atau cryptocurrency lainnya telah ditetapkan sebagai aset kripto dan ditetapkan sebagai subjek komoditi yang dapat dijadikan subjek kontrak berjangka yang dapat diperdagangkan di bursa berjangka. Luno menilai ini adalah langkah awal yang positif dari pemerintah Indonesia untuk mendukung pertumbuhan Bitcoin dan industri aset kripto ke arah yang lebih positif, karena dengan disahkannya regulasi ini dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap Bitcoin di Indonesia.
- Dukungan dan keterlibatan dari investor dan perusahaan besar Semakin banyak perusahan dan investor besar yang menaruh minat terhadap Bitcoin maka industri ini akan tumbuh semakin kuat. Hal ini telah terjadi di beberapa negara, yaitu perusahaan – perusahaan manajemen investasi besar telah menjadikan Bitcoin sebagai salah satu instrumen investasi alternatif dalam mengelola dana klien mereka yang bernilai jutaan Dolar Amerika Serikat.
- Edukasi aset kripto Melalui dukungan dari media dalam menyampaikan informasi dan pengetahuan yang lebih banyak mengenai Bitcoin dan aset kripto lainnya, maka tingkat pemahaman masyarakat Indonesia terhadap Bitcoin akan semakin baik dan dapat meningkatkan minat mereka terhadap Bitcoin. Di sisi lain, Luno juga berencana akan semakin aktif untuk melakukan kegiatan edukasi masyarakat, baik secara offline maupun online.
- Pemahaman terhadap Kegunaan dari Bitcoin Wallet atau Dompet Bitcoin Masyarakat Indonesia mulai memahami kegunaan Bitcoin Wallet; teknologi baru yang memberikan cara baru untuk orang melakukan investasi dan mengirim dana dengan lebih cepat, mudah dan biaya transaksi yang lebih murah.
Baca Juga: Go-Jek Akuisisi Startup Bitcoin, Untuk Apa?
Faktor-faktor di atas menjadi perhatian utama Luno di tahun 2019 dalam memberikan edukasi Bitcoin kepada masyarakat Indonesia sekaligus memperkenalkan platform Luno kepada masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksi jual-beli Bitcoin di Indonesia. “Kami berterima kasih kepada para pelanggan Luno yang telah memberikan dukungan hingga saat ini. Luno akan terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan adopsi aset kripto di Indonesia, dengan menghadirkan produk aset kripto yang aman dan mudah, serta melakukan edukasi kepada masyarakat,” tutup Claristy.