Technologue.id, Jakarta - Perkembangan masif dari era digital ini terus membuat para orang tua khawatir tentang penggunaan gadget pada anak-anak mereka. Banyak kegiatan yang dulunya dilakukan secara offline, kini dapat dilakukan dengan mudah secara online. Apalagi karena situasi pandemi saat ini, ada peningkatan penggunaan perangkat digital bahkan untuk tujuan pendidikan.
Kondisi ini menjadi semakin pelik karena mengatur asupan teknologi sehari-hari adalah tugas yang sangat rumit. Namun sebenarnya kuncinya ada pada membangun kebiasaan digital yang sehat pada anak. Nah, berikut adalah empat cara orang tua dapat menanamkan dan mencontohkan kebiasaan digital yang sehat untuk anak-anak mereka.
Dorong Anak untuk Memperbanyak Aktivitas OfflineDengan setup pembelajaran online saat ini, anak-anak kerap menghabiskan lebih banyak waktu di depan komputer atau tablet mereka untuk mengerjakan tugas sekolah. Sebagai orang tua, kita harus mendorong anak untuk menghabiskan waktu luang mereka di luar ruangan atau jauh dari layar gadget mereka dan menciptakan lebih banyak peluang untuk aktivitas offline.
Berikan Contoh yang BaikKondisi pandemi telah juga memaksa banyak orang tua untuk bekerja dari rumah. Ini adalah kesempatan yang ideal untuk menunjukkan kepada anak-anak tentang kebiasaan teknologi sehat yang harus mereka ikuti. Ingatlah bahwa anak-anak belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat ketimbang apa yang diberitahukan kepada mereka.
Selain itu, orang tua yang juga dapat mempraktikkan kebiasaan digital yang sehat yang dapat memperoleh manfaat dari hal ini baik secara fisik maupun mental. Studi menunjukkan bahwa anak yang terlalu banyak terpapar media akan cenderung mengalami depresi dan kecemasan.
Menjaga Hubungan Erat dengan AnakMenjaga hubungan emosional dengan anak-anak mungkin adalah cara paling penting untuk mempromosikan kebiasaan digital yang sehat di rumah. Bicaralah dengan mereka dengan menggunakan komunikasi tatap muka dan intonasi yang ramah. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak kecil akan belajar dengan baik melalui interaksi melayani dan membalas.
Selanjutnya, temukan waktu untuk berbicara dengan mereka, mendengarkan mereka, dan melakukan aktivitas bersama tanpa gangguan dari pesan WA atau email yang tidak lagi terhitung jumlahnya. Dengan cara ini, anak akan dapat merasa bahwa dia adalah prioritas penting orang tuanya.
Pilih Konten dengan BijakSebisa mungkin, orang tua harus menghindari konten online yang tidak bermanfaat. Sebagai gantinya, cobalah menonton konten yang bermanfaat untuk si kecil. Selain itu, video game dengan tema kekerasan juga harus dihindari. Para ahli mengatakan bahwa menonton TV lebih baik daripada menghabiskan berjam-jam menatap ponsel. Setidaknya setelah program selesai, anak akan mematikan TV.
Berbicara tentang pemilihan konten online, para orang tua sebenarnya bisa dengan mudah mengarahkan sang anak untuk menggunakan gadget mereka untuk belajar bahasa asing di LingoAce. Startup kursus bahasa Mandarin online ini telah resmi beroperasi di Tanah Air dan berhasil membukukan pertumbuhan pendaftar sebesar 4.800% sejak tahun 2020 lalu.
Rahasianya adalah pada inovasi konten belajar yang disesuaikan dengan kemampuan dan latar belakang murid yang beragam. LingoAce juga mendasarkan silabus belajar hanya pada kurikulum yang telah terakreditasi secara global agar dapat memastikan tingkat orisinalitas materi yang diajar.
Soal pengalaman belajar juga jadi salah satu menu utama yang punya tingkat kepentingan besar dalam kuadran perkembangan LingoAce. Platform e-Learning ini sengaja dirancang secara in-house oleh tim spesialis kurikulum dan pendidikan, yang juga didukung oleh berbagai pakar multimedia, animasi, dan gamifikasi. Penggunaan teknologi digital terbaru ini juga sengaja disiapkan untuk memangkas potensi kebosanan dan membantu memupuk kebiasaan digital yang sehat nan produktif untuk si kecil.