Technologue.id, Jakarta – Pasca Pemilu Amerika Serikat 2016 lalu, Facebook mendapat kritik dari banyak pihak. Gara-garanya, media sosial bikinan Mark Zuckerberg itu dipandang sebagai wadah penyebar propaganda bertopeng berita yang kebenarannya dipertanyakan. Kalau Zuck pusing menghadapi masalah ini, wajar saja. Sebab, tool yang sudah mereka siapkan untuk memberantas berita clickbait masih belum bisa 100 persen diandalkan. Bapak dari satu orang anak itu sebelumnya juga sudah menampik tudingan miring itu dengan mengatakan 99 persen konten di Facebook adalah otentik. Menariknya, di ajang hackathon di Princeton University yang cuma digelar selama 36 jam beberapa waktu lalu, sekelompok remaja berhasil menemukan inovasi yang bisa jadi solusi Facebook tersebut. Proyek bernama FiB: Stop living a lie itu adalah sebuah ekstensi untuk Chrome yang berguna untuk memverifikasi berita yang beredar di Facebook secara otomatis. [caption id="attachment_9635" align="alignnone" width="503"] Tampilan berita yang tak lolos verifikasi dan yang lolos (source: BusinessInsider)[/caption] "Untuk link berita, kami melihat reputasi website pengunggahnya serta mengeceknya di database situs phising dan malware. Kontennya juga dicek di Google atau Bing, lalu menelusurinya dan meringkasnya sebelum disajikan ke user," terang Nabanita De, mahasiswa pascasarjana jurusan Computer Science UMass Amherst, seperti dikutip dari BusinessInsider (15/11/16). De dalam proyek ini dibantu juga oleh Anant Goel dari Purdue University, serta Mark Craft dan Catherine Craft dari University of Illinois Urbana-Champaign. Ekstensi browser yang bekerja dengan artificial intelligence ini sudah dirilis sebagai proyek open source. Jika Anda ingin memanfaatkan atau men-tweak-nya, silakan unduh dari link berikut.   Baca juga: Donald Trump: Facebook dan Twitter Bantu Saya Menang Bantah Jadi Gudangnya Berita Hoax, Zuck: 99% Konten di Facebook Asli Obama Pun Gerah dengan Berita-Berita Ngawur di Facebook