Technologue.id, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informartika (Kominfo) mengakui data dua jutaan sampel yang diduga dari kebocoran data registrasi SIM Card memiliki kemiripan. Namun Kominfo menolak jika dikatakan data tersebut sama.
Hal itu ditegaskan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dalam konferensi pers di Gedung Kominfo, Jakarta, Senin (5/9/2022).
Semuel menjelaskan, pihaknya sudah bertemu dengan operator seluler, pihak Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Cyber Crime Polri, dan Dirjen PPI Kementerian Kominfo terkait dugaan kebocoran data registrasi SIM Card.
Baca juga:
1,3 Miliar Data Registrasi SIM Card Bocor, Pengamat: Datanya Valid!
Hasilnya, ungkap dia, data 2.000.006 sampel memiliki kemiripan tapi tidak sama. "Jadi kesimpulannya, semua melaporkan tidak sama, namun dilaporkan ada yang kemiripan," beber Semuel.
Lebih lanjut dijelaskan, data yang mirip hanya 9% tapi ada yang 15-20%. Ini terkait data sampel dan yang menjadi kebutuhan investigasi.
Sebelumnya beredar kabar data registrasi SIM Card bocor sebanyak 1.304.401.300 baris data. Total ukurannya mencapai 87 GB dan mencantumkan data seperti nomor ponsel dan NIK pengguna.